Cara membuat Static Routing pada mikrotik bisa diterapkan pada jaringan yang terdapat router mikrotik atau gateway yang terhubung lebih dari 1. Topologi yang semakin luas, Network yang semakin besar sehingga kita perlu konfigurasi routing di mikrotik untuk lebih memudahkan monitoring dan menentukan destination (tujuan) dari salah satu gateway.
Untuk memudahkan anda memahami cara konfigurasi static routing, akan saya contohkan dengan beberapa kasus dan gambar topologi, mudah mudahan apa yang akan disampaikan nanti bisa di mengerti dan di ikuti dari yang saya ketahui untuk anda.


Gambar diatas merupakan contoh Topologi jaringan routing.

Terdapat 2 router (R1 dan R2) yang saling terhubung baik melalu kabel langsung atau bisa juga dengan wireless (bridge). Di R1 melalui port ether1 konek dengan R2 melalui port ether1 juga. Pada port ether2 baik di R1 dan R2 juga terhubung dengan PC.

R1 dan R2 sudah di alokasikan IP address di tiap port ethernet nya:
R1 ether1: 192.168.1.1/24, ether2 192.168.15.1/24
R2 ether1: 192.168.1.2/24, ether2 192.168.16.1/24

Interface ether2 baik di R1 dan R2 adalah gateway di tiap PC yang ada di R1 dan R2

Perhatikan table routing di tiap router R1 dan R2, tapi pastikan anda sudah memasukan IP address di setiap port.


Perhatikan table routing pada R2 dari gambar diatas.

Kira kira apa yang terjadi jika PC yang terhubung ke R2 ingin ping atau menghubungi IP PC yang terdapat di R1, apakah respond nya reply atau timeout ?

Begini kurang lebih proses yang terjadi saat PC yang di R2 ping ke PC di R1,…

PC ping ke alamat IP 192.168.15.2 (IP PC di R1), PC akan melakukan check ke arah gateway, kemudian gateway(R2) merespond permintaan PC dan melakukan check pada table routing nya, dikarenakan pada table routing tidak terdapat Address yang di minta dan tidak ada petunjuk untuk ke tujuan IP yang di minta, selanjutnya R2 merespond kembali dengan jawaban TIMEOUT

Untuk mengatasi jawaban timeout tersebut dan agar PC di R2 bisa menghubungi PC di R1 begitu sebaliknya, maka di tiap router harus di buat static routing untuk tiap address tujuan.

Tambahkan static routing pada MikroTik R1 :


Tambahkan juga static routing pada Mikrotik R2:



Setelah menambahkan static routing baik di R1 dan R2, maka pada table routing nya seperti ini:


Gambar di atas adalah isi dari table routing pada MikroTik R2….

Sekarang jika PC yang di R2 ping ke PC di R1, gateway(R2) bisa meneruskan untuk tujuan ke IP 192.168.15.2 melalui gateway(R1) 192.168.1.1. pada R1 kemudian meneruskan ke alamat tujuan, setelah request ping sampai di PC R1, PC tersebut merespond permintaan dari PC R2.

Sampai disini mudah mudahan kalian bisa memahami tentang basic static routing, jika masih bingung silahkan di baca ulang…

Contoh diatas sangat mudah, dan hanya terdapat 2 router, dan di tiap router hanya ada 1 client address list, gimana kalau routernya banyak, atau segment IP di tiap port ada, tentu sama saja cara settingnya tetapi sedikit lebih banyak isi table routingnya.

Konfigurasi Routing Static dengan Mikrotik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *